-->

Cantik Seketika

BLANTERLANDINGv101
7702235815698850174

Cantik Seketika

07 November 2022

Cantik Seketika

07 November 2022



Penting kiranya menyajikan kehidupan orang yang dulunya berlumur kesalahan, terperosok di lumpur dosa, berbalut pakaian kehinaan, yang dalam waktu singkat Allah ubah menjadi orang yang mulia. Jika Allah menarik seorang hamba dekat pada-Nya, sekotor apapun dia, maka Allah bersihkan dia sebersih-bersihnya. 

Bisyr bin Harits, seorang tokoh sufi yang mengalami transformasi luar biasa. Pada mulanya, dia dikenal sebagai orang yang terjebak dalam kehidupan berfoya-foya, mabuk-mabukan. Jauh dari segala medan ketaatan, dekat dengan kemaksiatan. Dia keluar dari sebuah ‘bar’ dengan tubuh terhuyung-huyung karena mabuk. 

Tanpa disengaja, dia menemukan secarik kertas bertuliskan, “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Pandangannya terpaku pada kertas itu. Tanpa berpikir panjang, tangannya langsung memungut kertas itu. Dia bersihkan kertas itu dari kotoran yang menempel. Tidak berhenti disitu, dia pun menyemprotkan wewangian pada kertas bertuliskan kalimat sakral itu. Lalu menyimpan di tempat yang aman di rumahnya dengan penuh takzim. 

Pada malam hari, ada seorang suci bermimpi. Dalam mimpinya, ia diperintah Allah untuk menyampaikan kepada Bisyr :

“Engkau telah mengharumkan nama-Ku; maka Aku akan mengharumkan namamu. Engkau telah meninggikan nama-Ku, maka Aku akan meninggikan namamu. Engkau telah menyucikan nama-Ku; maka Aku akan menyucikan namamu. Dengan segala kebesaran-Ku, akan Ku haramkan namamu di dunia dan di akhirat kelak”.

Pesan tersebut disampaikan pada Bisyr. Mendadak dia bertobat pada Allah. Dia meninggalkan segala perbuatan buruk itu. Dia memilih jalan baru. Jalan kezuhudan. Dia tenggelam menghadap Allah SWT. 

Anda juga pernah mendengar Fudhail bin Iyad. Beliau kawakan perampok. Memiliki anak buah yang siap beroperasi sewaktu-waktu jika diperintah oleh Fudhail. Ia bukan hanya sebagai perampok yang ditakuti, tapi juga penyuka wanita. Dia sangat menyukai kecantikan seorang wanita. Saking besarnya rasa cinta pada wanita itu, sekaligus menatap wajahnya, maka Fudhail memanjati dinding rumah wanita itu. 

Ketika sedang memanjat dinding tersebut, dia mendengar lantunan ayat Al-Qur’an yang mencapai telinganya : “Belumlah datang waktunya bagi orang beriman, untuk menundukkan hati mereka dalam mengingat Allah?” Ayat itu seperti anak panah yang menerobos dada, menghunjam di hati. Seakan ayat tersebut menyasar tepat ke ulu hatinya. Dia jatuh dari tembok, menangis, dan berkata dalam hati, “Memang sudah tiba waktunya, dan nyaris terlambat!”

Dia benar-benar memulihkan dirinya dari seorang penjahat menjadi orang ahli ibadah, sekaligus cahaya kebahagiaan bagi orang sekitarnya. Bahkan ada orang Yahudi yang mengagumi sekaligus masuk Islam tersebab Fudhail bin Iyad.       


Dari cuplikan kisah di atas, kita bisa menarik sebuah pelajaran. Seburuk apapun warna kehidupan Anda, seberdosa apapun Anda, sedalam apapun Anda tenggelam dalam kejahatan, sehina apapun diri Anda, jangan pernah berkurang harapan pada Allah. Memang, Allah melarang Anda berbuat dosa. Tapi Allah juga meyakinkan Anda untuk tidak pernah putus asa dari rahmat-Nya. Jika Anda memiliki dosa setinggi gunung, maka rahmat Allah seluas dan setinggi cakrawala. 

Meski Anda berlumur dosa dan kesalahan, Allah masih berharap Anda bertobat dan kembali kepada-Nya. Allah sangat gembira jika Anda bertobat. Jika demikian, tak ada yang Allah harapkan dari kita kecuali kebaikan. Kalau Anda bahagia, tentu Allah juga bahagia. Dan Allah tak menghendaki Anda terperosok dalam penderitaan.

Melukiskan kebahagiaan bagi orang yang bertobat, Rasulullah menghadirkan sebuah cerita tentang seorang musafir yang menunggangi hewan. Di padang pasir yang luas, tiba-tiba hewan tunggangan melarikan diri bersama dengan bekal makanan dan minuman yang dibawanya. Tentu saja dia sangat bersedih hati. Dia putus asa. Dia pun menuju sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya. Setelah bangun dari tidurnya, dia mendapati hewan tunggangan berikut bekal yang dibawa kembali ke sisinya. Betapa bahagianya dia. Kebahagiaan Allah mendapati hamba-Nya bertobat melebihi dari kebahagiaan musafir tersebut. 

Jika orang sudah bertobat dengan sebenar-benarnya, maka jiwanya akan menjadi cantik kembali. Dia seperti orang yang tidak punya dosa sama sekali. Seberapa banyak pun dosa kita, jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Allah sangat kuasa membalik Anda menjadi orang yang sangat baik setelah belajar dari kisah dua sufi besar di atas. 

Anda yang semula—mungkin saja—buruk rupa, sangat menjijikkan dipandang orang lain, karena Anda telah bertobat pada Allah, Anda berubah menjadi sosok yang menyenangkan. Bahkan mengilhami orang lain dalam kebaikan. Seperti ulat yang berubah menjadi kupu-kupu. Selagi jadi ulat, maka terlihat menjijikkan di mata orang yang melihat. Tapi, setelah berubah jadi kupu-kupu, semua orang melirik dan menyukainya. Kalau ulat hadir untuk mengusik orang lain, sementara kupu-kupu hadir untuk memberi manfaat.


BLANTERLANDINGv101

Berlangganan Gratis

Suka dengan artikel-artikel diblog ini dan merasa mendapatkan manfaat? Bisa isi form di bawah ini.
Isi Form Berlangganan
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim Sekarang